Penulis : Ika Natassa
Halaman : 344 hlm, 20 cm
Cetak : 2015 (cetakan pertama)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
ISBN : 978-602-03-1892-9
Rating (*****) – dari 5 bintang
Awas!!! ini mengandung spoiler hahaha. Mending
jangan baca sinopsis dibawah ini. Lebih baik kalian langsung baca bukunya biar
seru. Kalau kalian pembaca setia karya Ika Natassa, aku yakin kalian juga akan
suka novel ini. Happy reading
Sinopsis
Tanya Baskoro pertama kali
bertemu dengan Aldebaran Risjad saat penerbangan menuju Sydney. Bermula dari
suatu percakapan sederhana antara sesama penumpang. Sekedar untuk mengisi waktu
selama penerbangan panjang yang membosankan. Percakapan berubah semakin akrab,
berisi canda dan tawa. Percakapan yang membuat Anya menebak-nebak apa yang akan
terjadi selanjutnya. Atau Anya hanya terlalu berharap akan pertemuan yang
mungkin bisa kembali terjadi.
Lima tahun berlalu sejak
pertemuan pertama Anya dan Ale. Pertemuan singkat yang menumbuhkan perasaan
begitu dalam pada keduanya. Kini telah memasuki tahun ke empat pernikahan
mereka. Kehidupan berjalan begitu cepat dan terasa sempurna bagi mereka. Bahkan
semua kerabat pun iri dengan kedua pasangan serasi ini. Tapi tidak seorang pun
mengetahui bahwa sejak beberapa bulan lalu kehidupan pasangan serasi ini jauh
dari perkiraan mereka.
Selama enam bulan terakhir
mereka bagai dua orang asing yang terpaksa tinggal di satu atap. Tidak ada
kehangatan dan tawa yang menghiasi tempat yang dulu disebut rumah. Kehilangan
darah daging yang telah dikandung Anya selama sembilan bulan. Sebuah kehilangan
yang menorehkan luka begitu dalam pada Anya dan Ale. Mereka tenggelam dalam
kesedihan dengan memilih cara mereka sendiri.
Ale merasa sudah cukup
lama bersabar menghadapi sikap Anya yang begitu dingin terhadapnya. Tembok
pertahanan Anya seolah semakin tinggi. Semakin hari yang Anya lakukan hanyalah
menghindar dari kenyataan. Sekian banyak kenangan manis bersama Ale yang tidak
mau menguap dari otak Anya. Begitu juga luka yang ditorehkan oleh Ale, membuat
Anya meragukan pilihan hidupnya. Manusia tidak pernah tahu takdir yang
ditentukan oleh Penciptanya. Hanya bisa menebak pesan apa yang sebenarnya ingin
Tuhan sampaikan dalam setiap kejadian. Akankah Ale mampu menghancurkan tembok
pertahanan Anya atau Anya semakin tenggelam dalam dunianya sendiri?
Review
Ada hal yang aku sadari
saat membaca sampai pada Bab 2, yaitu aku terkecoh. Aku sudah menebak ini-itu
sejak membaca Bab 1, seolah memahami kemana cerita akan mengalir. Sepertinya
aku masih terjebak dengan alur cerita novel Ika Natassa yang sebelumnya,
‘Antologi Rasa’ dan ‘A Very Yuppy Wedding’.
Ternyata diluar ekspektasi yang aku bayangkan. Novel ini mengusung satu konflik
utama, sederhana tapi menjadi rumit karena menyangkut hal yang sensitif.
Tentang perasaan kehilangan yang tidak mudah untuk dipahami.
Pembaca dibuat merangkai
sendiri kepingan cerita yang acak dari masa lalu dan masa kini. Benar-benar
alur cerita yang menyiksa perasaan, sedih, bahagia, sedih lagi. But you
gonna like this. Membaca novel ini seperti sedang menyantap teka-teki,
sesuap demi sesuap. Dimana tiap sendoknya dapat mengurangi lapar akan jawaban
tentang rasa bingung dan penasaran.
Gaya cerita dari sudut
pandang kedua tokoh utama semakin memperlihatkan perang yang berkecamuk di
batin Ale dan Anya. Hal itu yang menyiksa perasaan pembaca yang berhasil hanyut
dalam cerita. Tidak jarang merasa ketar-ketir
karena tidak setuju dengan tindakan para tokoh utama. Diam-diam merasa takut konflik
semakin runyam. Aku sudah terlanjur suka dengan Ale dan Anya.
Komentar
Posting Komentar