Langsung ke konten utama

Unggulan

Review Buku - The Things You Can See Only When You Slow Down: How to be Calm in a Busy World

The Things You Can See Only When You Slow Down (sumber dok. pribadi) Tepat seperti judulnya The Things You Can See Only When You Slow Down , buku ini memang harus dinikmati secara " slow down " pada waktu luang dalam keadaan pikiran yang tenang ditambah secangkir teh. Kurasa buku ini juga bisa membantu kalian yang butuh healing tanpa perlu traveling . Ini adalah salah satu cara healing yang ekonomis dan praktis. Buku ini seperti angin sepoi di musim semi. Ya, seperti itulah kira-kira kesan yang aku rasakan ketika sedang membaca buku ini. Membuat hati terasa nyaman dan ringan ketika membaca tiap chapter yang ada. Terdapat 8 chapter yaitu (1) Rest, (2) Mindfulness, (3) Passion, (4) Relationships, (5) Love, (6) Life, (7) The Future, (8) Spirituality. Keseluruhan chapter pastinya bisa dibilang penting tapi aku akan mereview beberapa saja supaya kalian makin penasaran baca buku ini.  Chapter 1 - Rest Bila kalian sering merasa kesulitan mengendalikan emosi negatif, seperti anger

Review Novel - Jane Eyre by Charlotte Brontë



Judul : Jane Eyre
Penulis : Charlotte Brontë
Halaman : 686 hlm, 20 cm
Cetak : Oktober 2010 (cetakan pertama)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
ISBN : 978-979-22-6310-4
Rating : 4.5/5

Sinopsis
Terkisah tentang gadis bernama Jane Eyre, seorang yatim piatu nan malang. Sejak kecil Ia tinggal di Gateshead Hall, sebuah rumah mewah milik pamannya. Sayangnya kemewahan yang ada di depan mata Eyre bukanlah tolok ukur untuk hidup bahagia. Sejak kematian sang paman, Eyre kerap diperlakukan secara semena-mena oleh bibi dan ketiga sepupunya. Tidak hanya tuduhan menyakitkan tetapi juga tindak kekerasan yang tak berdasar. Sebegitu benci hingga secara tidak langsung Mrs. Reed seolah mengusir Eyre untuk dikirim ke sekolah asrama yang letaknya puluhan kilometer dari Gateshead. Bukan perjalanan hidup yang mudah namun asrama Lowood jauh lebih baik untuk Eyre. Berkat perjuangan Eyre, Ia pun tumbuh menjadi gadis yang santun dan berpendidikan. Dia memiliki bakat dan prestasi yang membuatnya diangkat menjadi guru di Lowood. Namun semenjak kehilangan sosok sahabat dan kepergian guru panutannya, Eyre mulai kehilangan semangat. Eyre memutuskan untuk mencari semangat baru dengan memulai kehidupan di luar Lowood. Eyre mendapatkan tawaran menjadi guru pribadi untuk seorang anak di Thornfield.
Dibalik bangunan Thornfield yang tampak seram Eyre tetap merasa nyaman, karena semua orang memperlakukannya dengan baik. Muridnya pun termasuk anak yang masih bisa diatur meskipun bukan tipe yang berbakat dan amat pandai. Eyre tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan barunya kecuali untuk satu hal, tuan rumahnya. Mr. Rochester jarang menghabiskan waktu lama di Thornfield karena kerap berpergian ke berbagai wilayah dan pulang berbulan-bulan kemudian. Mr. Rochester adalah pria yang tidak lagi muda, dengan selisih umur hampir 20 tahun dari Eyre yang masih berusia 18 tahun. Mr. Rochester dikenal sebagai orang yang baik di kalangan masyarakat sekitar dan para pelayan. Namun Eyre menilainya sebagai pribadi yang eksentrik, sinis dan misterius. Ada kalanya Mr. Rochester memanggil Eyre untuk sekedar menemaninya mengobrol. Lambat laun Eyre semakin mengenal Mr. Rochester dengan suasana hatinya yang kerap berubah dan sulit ditebak. Hal ini menimbulkan ketertarikan di hati Eyre yang tidak punya pengalaman tentang lelaki sebelumnya. Di sisi lain, semakin lama tinggal di Thornfield ada perasaan janggal yang dirasakan Eyre tentang rumah tersebut. Beberapa kali Eyre mengalami kejadian aneh di Thornfield namun Mr. Rochester memintanya untuk diam. Hingga suatu hari rahasia kelam yang selama ini tersembunyi di balik tembok Thornfield pun terbongkar. Hal tersebut menggoyahkan keyakinan Eyre dan membuatnya harus mengambil keputusan sulit, yaitu pergi dari Thornfield secara diam-diam. Menjauh dari jangkauan Mr. Rochester meski hatinya berkata lain. Akankah Mr. Rochester berhasil menemukan Eyre? ataukah Eyre dapat menemukan kebahagiaan dalam hidupnya?  

Review
Di awal cerita kita akan diajak untuk mengenal tentang sang tokoh utama, Jane Eyre. Melalui sudut pandang Jane Eyre kita diajak mengenal sosok Eyre kecil yang spontan hingga tumbuh menjadi seorang gadis anggun. Pengembangan karakter tokoh yang cukup intens meski tidak ada konflik yang berarti, tapi layak disimak. Mungkin dibagian inilah penulis berusaha menanamkan simpati pembaca untuk tokoh Eyre. Sosok Eyre yang tampak tenang tapi punya pemikiran yang dalam baik tentang lingkungan sekitarnya maupun impian dan harapan. Pembaca akan semakin mengenal jalan pikiran dan perasaan seorang Eyre.
Hampir tiap tokoh yang ada digambarkan dengan jelas mulai dari penghuni Gateshead, guru-guru Lowood dan penghuni Thornfield. Mr. Rochester menjadi salah satu tokoh yang paling membuat cerita berkembang semakin menarik. Karakter yang cukup sulit untuk ditebak dan menimbulkan banyak pertanyaan. Rasa penasaran dan gemas menjadi daya tarik utama di bagian inti cerita. Sedangkan di bagian akhir merupakan pengharapan, munculnya tokoh-tokoh lain yang berusaha menggeser dan mengalihkan Mr. Rochester. Tapi menurutku Mr. Rochester terlalu berkesan untuk semudah itu berlalu.
Pendeskripsian setting yang sangat detail sehingga menuntun kita untuk semakin hanyut dalam imajinasi. Sungguh jauh berbeda dari zaman yang sedang kita lalui saat ini. Masa lampau dengan segala keterbatasan tentang ilmu, teknologi, adat dan hukum. Namun justru menarik untuk disimak karena memberikan suasana baru dibandingkan dengan kehidupan di masa modern. Membuat pembaca cukup tergelitik dengan perbedaan yang ada. Cerita yang sangat khas, klasik dan romantis.
Novel ini termasuk buku terjemahan yang tebal tapi ringan untuk dinikmati. Kisah yang terdiri dari 38 bab ini memang bukan mengangkat ide cerita dengan konflik pelik tapi cukup kental dengan dengan unsur rohani. Mengajarkan tentang ketegaran, kesabaran, ketekunan, ambisi (dalam arti positif) dan bagaimana menghargai diri sendiri. Di satu sisi memang cerita yang tragis tapi juga cukup melegakan. Bukan jenis cerita  full of romance justru memiliki porsi yang pas. Banyak nilai kehidupan yang bisa diserap dari cerita ini.
Novel ini pertama kali terbit di London pada tahun 1847. Novel ini juga telah beberapa kali diadaptasi menjadi sebuah film. Terakhir kali adalah pada tahun 2011. Tokoh utama Jane Eyre diperankan oleh Mia Wasikowska dan Michael Fassbender sebagai Mr. Rochester. Menjadi sebuah cerita yang selalu menarik dari masa ke masa. Sehingga tidak mengherankan bila tergolong novel klasik yang cukup terkenal dari masa ke masa.
Baca juga review lainnya tentang buku yang bisa membantu kalian lebih slow down dalam menjalani kehidupan masa kini yang mungkin terasa berjalan begitu cepat.



Komentar

  1. Saya sedang mencara novel jane eyre terjemahan indonesia terbitan gramedia.. Kira2 dimana saya bisa membeli buku nya ya

    BalasHapus
  2. Kemarin ada saya baru beli di gramedia

    BalasHapus
  3. Saya sedang cari buku ini kemana2, bahkan preloved nya pun susah dicari -.-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mbaa. Saya ada novel Jane eyre, niat mau dijual. Selain Jane eyre ada jg pride and prejudice Jane Austin dan wuthering heights Emily bronte

      Hapus

Posting Komentar