Judul : Jane Eyre
Penulis : Charlotte Brontë
Halaman : 686 hlm, 20 cm
Cetak : Oktober 2010 (cetakan pertama)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
ISBN : 978-979-22-6310-4
Rating : 4.5/5
Sinopsis
Terkisah tentang gadis bernama Jane Eyre, seorang yatim
piatu nan malang. Sejak kecil Ia tinggal di Gateshead Hall, sebuah rumah mewah
milik pamannya. Sayangnya kemewahan yang ada di depan mata Eyre bukanlah tolok
ukur untuk hidup bahagia. Sejak kematian sang paman, Eyre kerap diperlakukan
secara semena-mena oleh bibi dan ketiga sepupunya. Tidak hanya tuduhan
menyakitkan tetapi juga tindak kekerasan yang tak berdasar. Sebegitu benci
hingga secara tidak langsung Mrs. Reed seolah mengusir Eyre untuk dikirim ke
sekolah asrama yang letaknya puluhan kilometer dari Gateshead. Bukan perjalanan
hidup yang mudah namun asrama Lowood jauh lebih baik untuk Eyre. Berkat
perjuangan Eyre, Ia pun tumbuh menjadi gadis yang santun dan berpendidikan. Dia
memiliki bakat dan prestasi yang membuatnya diangkat menjadi guru di Lowood.
Namun semenjak kehilangan sosok sahabat dan kepergian guru panutannya, Eyre
mulai kehilangan semangat. Eyre memutuskan untuk mencari semangat baru dengan
memulai kehidupan di luar Lowood. Eyre mendapatkan tawaran menjadi guru pribadi
untuk seorang anak di Thornfield.
Dibalik bangunan Thornfield yang tampak seram Eyre tetap merasa
nyaman, karena semua orang memperlakukannya dengan baik. Muridnya pun termasuk
anak yang masih bisa diatur meskipun bukan tipe yang berbakat dan amat pandai.
Eyre tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan barunya kecuali
untuk satu hal, tuan rumahnya. Mr. Rochester jarang menghabiskan waktu lama di
Thornfield karena kerap berpergian ke berbagai wilayah dan pulang
berbulan-bulan kemudian. Mr. Rochester adalah pria yang tidak lagi muda, dengan
selisih umur hampir 20 tahun dari Eyre yang masih berusia 18 tahun. Mr.
Rochester dikenal sebagai orang yang baik di kalangan masyarakat sekitar dan
para pelayan. Namun Eyre menilainya sebagai pribadi yang eksentrik, sinis dan
misterius. Ada kalanya Mr. Rochester memanggil Eyre untuk sekedar menemaninya
mengobrol. Lambat laun Eyre semakin mengenal Mr. Rochester dengan suasana
hatinya yang kerap berubah dan sulit ditebak. Hal ini menimbulkan ketertarikan
di hati Eyre yang tidak punya pengalaman tentang lelaki sebelumnya. Di sisi
lain, semakin lama tinggal di Thornfield ada perasaan janggal yang dirasakan
Eyre tentang rumah tersebut. Beberapa kali Eyre mengalami kejadian aneh di
Thornfield namun Mr. Rochester memintanya untuk diam. Hingga suatu hari rahasia
kelam yang selama ini tersembunyi di balik tembok Thornfield pun terbongkar.
Hal tersebut menggoyahkan keyakinan Eyre dan membuatnya harus mengambil
keputusan sulit, yaitu pergi dari Thornfield secara diam-diam. Menjauh dari
jangkauan Mr. Rochester meski hatinya berkata lain. Akankah Mr. Rochester
berhasil menemukan Eyre? ataukah Eyre dapat menemukan kebahagiaan dalam
hidupnya?
Review
Di awal cerita kita akan diajak untuk mengenal tentang
sang tokoh utama, Jane Eyre. Melalui sudut pandang Jane Eyre kita diajak mengenal
sosok Eyre kecil yang spontan hingga tumbuh menjadi seorang gadis anggun. Pengembangan
karakter tokoh yang cukup intens meski tidak ada konflik yang berarti, tapi
layak disimak. Mungkin dibagian inilah penulis berusaha menanamkan simpati
pembaca untuk tokoh Eyre. Sosok Eyre yang tampak tenang tapi punya pemikiran
yang dalam baik tentang lingkungan sekitarnya maupun impian dan harapan. Pembaca
akan semakin mengenal jalan pikiran dan perasaan seorang Eyre.
Hampir tiap tokoh yang ada digambarkan dengan jelas mulai
dari penghuni Gateshead, guru-guru Lowood dan penghuni Thornfield. Mr.
Rochester menjadi salah satu tokoh yang paling membuat cerita berkembang
semakin menarik. Karakter yang cukup sulit untuk ditebak dan menimbulkan banyak
pertanyaan. Rasa penasaran dan gemas menjadi daya tarik utama di bagian inti
cerita. Sedangkan di bagian akhir merupakan pengharapan, munculnya tokoh-tokoh
lain yang berusaha menggeser dan mengalihkan Mr. Rochester. Tapi menurutku Mr.
Rochester terlalu berkesan untuk semudah itu berlalu.
Pendeskripsian setting yang sangat detail sehingga
menuntun kita untuk semakin hanyut dalam imajinasi. Sungguh jauh berbeda dari
zaman yang sedang kita lalui saat ini. Masa lampau dengan segala keterbatasan
tentang ilmu, teknologi, adat dan hukum. Namun justru menarik untuk disimak
karena memberikan suasana baru dibandingkan dengan kehidupan di masa modern.
Membuat pembaca cukup tergelitik dengan perbedaan yang ada. Cerita yang sangat
khas, klasik dan romantis.
Novel ini termasuk buku terjemahan yang tebal tapi ringan
untuk dinikmati. Kisah yang terdiri dari 38 bab ini memang bukan mengangkat ide
cerita dengan konflik pelik tapi cukup kental dengan dengan unsur rohani.
Mengajarkan tentang ketegaran, kesabaran, ketekunan, ambisi (dalam arti
positif) dan bagaimana menghargai diri sendiri. Di satu sisi memang cerita yang
tragis tapi juga cukup melegakan. Bukan jenis cerita full of
romance justru memiliki porsi yang pas. Banyak nilai kehidupan yang bisa
diserap dari cerita ini.
Novel ini pertama kali terbit di London pada tahun 1847. Novel
ini juga telah beberapa kali diadaptasi menjadi sebuah film. Terakhir kali
adalah pada tahun 2011. Tokoh utama Jane Eyre diperankan oleh Mia Wasikowska
dan Michael Fassbender sebagai Mr. Rochester. Menjadi sebuah cerita yang selalu
menarik dari masa ke masa. Sehingga tidak mengherankan bila tergolong novel
klasik yang cukup terkenal dari masa ke masa.
Baca juga review lainnya tentang buku yang bisa membantu kalian lebih slow down dalam menjalani kehidupan masa kini yang mungkin terasa berjalan begitu cepat.
Saya sedang mencara novel jane eyre terjemahan indonesia terbitan gramedia.. Kira2 dimana saya bisa membeli buku nya ya
BalasHapusKemarin ada saya baru beli di gramedia
BalasHapusSaya sedang cari buku ini kemana2, bahkan preloved nya pun susah dicari -.-
BalasHapusHi mbaa. Saya ada novel Jane eyre, niat mau dijual. Selain Jane eyre ada jg pride and prejudice Jane Austin dan wuthering heights Emily bronte
Hapus