Langsung ke konten utama

Unggulan

Review Buku - The Things You Can See Only When You Slow Down: How to be Calm in a Busy World

The Things You Can See Only When You Slow Down (sumber dok. pribadi) Tepat seperti judulnya The Things You Can See Only When You Slow Down , buku ini memang harus dinikmati secara " slow down " pada waktu luang dalam keadaan pikiran yang tenang ditambah secangkir teh. Kurasa buku ini juga bisa membantu kalian yang butuh healing tanpa perlu traveling . Ini adalah salah satu cara healing yang ekonomis dan praktis. Buku ini seperti angin sepoi di musim semi. Ya, seperti itulah kira-kira kesan yang aku rasakan ketika sedang membaca buku ini. Membuat hati terasa nyaman dan ringan ketika membaca tiap chapter yang ada. Terdapat 8 chapter yaitu (1) Rest, (2) Mindfulness, (3) Passion, (4) Relationships, (5) Love, (6) Life, (7) The Future, (8) Spirituality. Keseluruhan chapter pastinya bisa dibilang penting tapi aku akan mereview beberapa saja supaya kalian makin penasaran baca buku ini.  Chapter 1 - Rest Bila kalian sering merasa kesulitan mengendalikan emosi negatif, seperti anger

Review Novel - Diary Princesa by Swistien





Judul : Diary Princesa
Penulis : Swistien Kustantyana
Halaman : 250 hlm, 13 x 19 cm
Cetak : Februari 2014 (cetakan pertama)
Penerbit : Ice Cube, PT. Gramedia, Jakarta
ISBN : 978-979-91-0679-7

Rating : (***)  -dari 5 bintang

         Pertama-tama aku mau mengucapkan terima kasih untuk penulis novel ini, Swistien Kustantyana yang Alhamdulillah telah memilih aku sebagai pemenang #GiveawayDiaryPrincesa. Lebih spesial lagi karena dapat sign-nya pula. Makanya sebagai wujud ucapan terima kasih aku bela-belain baca ekspres dalam waktu 2 hari 1 malam. Kebetulan juga harus menghabiskan banyak waktu di kasur karena lagi sakit jadi novel ini bisa jadi penghibur. Yukk, langsung deh aku bahas “Diary Princesa”. Tenang aja, aku nggak akan membongkar semua ceritanya, jadi yang belum baca novelnya bisa penasaran dan ingin baca sendiri.

Sinopsis
        Menceritakan tentang Princesa seorang gadis cantik, pandai dan baik hati. Kalau dibayangkan bisa mendekati manusia paling sempurna yang ada di muka bumi. Menyadari segala potensi yang dimiliki, tidak ada alasan bagi Princesa untuk tidak memiliki kepercayaan diri. Sekian banyak lelaki memuja kesempurnaan Princesa, tapi Nathan si tampan nan baik hati yang dicintai Princesa justru menggilai orang lain. Princesa tidak habis pikir bagaimana bisa binar mata Nathan terpancar untuk gadis lain dan bukan untuk jelmaan bidadari macam Princesa. Princesa tidak hanya sering memikirkan tentang Nathan tetapi semakin lama juga tercurah pada Jinan. 

        Jinan adalah kakak perempuan Princesa yang juga digilai Nathan. Secara fisik dan kepandaian jelas berbeda dengan adiknya dan terlebih lagi memiliki kepribadian yang absurd. Jinan seperti hidup di dunia sendiri apalagi dengan segala tingkahnya yang seringkali terinspirasi dari buku dan film yang dia sukai. Jinan bisa dibilang mudah ditebak karena ekspresif tapi juga sulit ditebak karena emosinya yang bisa berubah. Saat sedang sedih Jinan bahkan bisa membahayakan dirinya sendiri. Princesa terkadang lelah dengan sikap Jinan, tapi disisi lain hanya Jinan satu-satunya orang di rumah yang peduli padanya. Dan tanpa disadari sesungguhnya Jinan tidak seburuk itu, dia rela selalu mengalah dan melindungi Princesa. 

         Konflik muncul mulai dari kisah cinta dilematis yang dialami masing-masing tokoh, perang batin Princesa antara tetap menjadi gadis manis atau sebaliknya, belum lagi masalah yang mendera keluarga Princesa dan Jinan karena perselingkuhan orang tuanya. Ditengah badai itulah secara perlahan berbagai petir kenyataan menyambar kehidupan yang dulu sepertinya tampak cerah tak berawan. Akankah ini menjadi ujian yang menguatkan Princesa dan Jinan? Atau justru semakin merenggangkan ikatan persaudaraan mereka?

Review
      Membaca novel ini membuatku merasa seperti sedang membaca buku harian, cocoklah dengan judulnya. Perwatakan tokoh serta latar belakang waktu dan tempat dideskripsikan dengan jelas. Ini memudahkan aku untuk berimajinasi dengan lebih spesifik. Sudut pandang Princesa sebagai orang pertama membuat aku bisa terhayut dalam tiap perasaan yang Princesa rasakan. Dari kejujuran emosi itulah yang bisa membuatku simpati, jengkel tapi juga bingung dengan tingkah para tokoh. Yang cukup membuat novel ini tidak biasa adalah flashback yang tersisip di tiap bab yang ada sehingga membuatku makin memahami kepribadian masing-masing tokoh secara perlahan. Pembaca seolah sedang membaca kisah nyata akan hidup yang tidak selamanya berjalan mulus. 

          Penciptaan konflik seperti dam yang ambrol kalau kata tokoh Jinan dalam novel ini, begitu bertubi-tubi pada bagian klimaks, bisa bikin 'bombay ' *baca: nangis. Aku berharap penulisnya membuat sekuel tentang kelanjutan kisah Princesa. Atau mungkin mempertimbangkan untuk memperpanjang cerita dari sudut pandang Jinan, jadi judulnya “Diary Jinan” hehe.  Namun hal yang menurutku menjadi kelemahan adalah sejak awal perasaan Princesa dan Nathan telah terungkap. Sehingga mungkin tidak hanya aku tetapi para pembaca lainnya dapat memperkirakan bahwa hal tersebut cepat atau lambat menimbulkan perang saudara. Mungkin untuk selanjutnya bisa dibuat agar ceritanya membuat pembaca semakin penasaran tanpa bisa membayangkan apa yang akan terjadi nantinya.

Komentar

  1. Nice diary
    Visit Back http://bram-tobing.blogspot.com/2014/10/lucy-2014-subtitle-indonesia.html

    BalasHapus

Posting Komentar