Langsung ke konten utama

Unggulan

Review Buku - The Things You Can See Only When You Slow Down: How to be Calm in a Busy World

The Things You Can See Only When You Slow Down (sumber dok. pribadi) Tepat seperti judulnya The Things You Can See Only When You Slow Down , buku ini memang harus dinikmati secara " slow down " pada waktu luang dalam keadaan pikiran yang tenang ditambah secangkir teh. Kurasa buku ini juga bisa membantu kalian yang butuh healing tanpa perlu traveling . Ini adalah salah satu cara healing yang ekonomis dan praktis. Buku ini seperti angin sepoi di musim semi. Ya, seperti itulah kira-kira kesan yang aku rasakan ketika sedang membaca buku ini. Membuat hati terasa nyaman dan ringan ketika membaca tiap chapter yang ada. Terdapat 8 chapter yaitu (1) Rest, (2) Mindfulness, (3) Passion, (4) Relationships, (5) Love, (6) Life, (7) The Future, (8) Spirituality. Keseluruhan chapter pastinya bisa dibilang penting tapi aku akan mereview beberapa saja supaya kalian makin penasaran baca buku ini.  Chapter 1 - Rest Bila kalian sering merasa kesulitan mengendalikan emosi negatif, seperti anger

Review Drama Korea "More Than Friends" - Kutukan Cinta Tak Terbalas 10 Tahun Lamanya

https://www.imdb.com/title/tt12879170/mediaviewer/rm3726286849/?ref_=ext_shr_lnk


Judul: More Than Friends (English title)/Number of Cases (literal title)/경우의 수
Episode: 16
Produksi: JTBC
Asal: Korea Selatan
Genre: Komedi Romantis
TV online: Wetv, Viu, NetFlix
Tahun: 2020 (25 September-28 November)
Pemeran: Seong Wu Ong, Ye Eun Shin, Dong Jun Kim, Eun Jin Ahn, Baek Soo Min

Sinopsis

Woo Yeon merupakan siswi berprestasi semasa sekolah tapi kini dia belum memiliki karier yang menjanjikan. Selama ini dia hanya sibuk bekerja paruh waktu di berbagai tempat seperti coffee shop hingga cleaning service di resort. Sesekali ia juga menerima pesanan kado customize. Ada kalanya dia berkerja sebagai cleaning service di resort di sela waktunya berlibur. Bukan tanpa tujuan, dia akan keliling beberapa toko cendera mata untuk menitipkan postcard dengan quote menarik yang dia buat sendiri, sebagai upaya untuk memasarkan karyanya.

    Banyak kegiatan dia lakukan di samping kehidupan cintanya yang tidak berjalan dengan baik. Dia banyak berkencan dengan pria tetapi tidak pernah bertahan lama. Semua itu hanya pelampiasan akan perasaan yang tak kunjung terbalaskan selama bertahun-tahun lamanya. Sejak semasa SMA, Kyung Woo Yeon menyukai Lee Soo, teman lelaki yang tidak banyak bicara, tapi perhatian. Pada dasarnya dia baik tapi pembawaannya yang cenderung dingin justru sering kali menimbulkan kesalahpahaman di mata orang lain.

    Suatu ketika secara tidak sengaja, dia diminta untuk membantu menggantikan kaligrafer pada acara book launching. Mulai dari situlah dia ditawari untuk mengerjakan proyek buku yang bekerja sama dengan fotografer yang tidak lain adalah cinta yang sedang berusaha dia lupakan. Dia tidak berharap hal ini akan terjadi apalagi sejak pertemuan terakhir mereka di Pulau Jeju, Woo Yeon telah memutuskan mengakhiri "kutukan cinta" yang selama 10 tahun ini membuatnya tersiksa.

    Sebenarnya dia tidak ingin bertemu apalagi berhubungan Lee Soo lagi, tapi dengan terpaksa Woo Yeon mengesampingkan egonya demi bisa mengerjakan proyek buku yang merupakan peluang emas bagi kariernya. Mau tidak mau dia harus sering bepergian ke berbagai sudut Seoul bersama Lee Soo, baik untuk keperluan fotografi maupun bahan menulis. Di saat yang sama On Joon Soo, sang pemilik penerbit yang secara terang-terangan mengejar Woo Yeon meski diam-diam sudah tahu tentang hubungan Lee Soo dan Woo Yeon di masa lalu.

    Di samping kisah rumit percintaan Woo Yeon, drama ini juga meyisipkan kisah dari para sahabat, salah satunya Kim Young Hee. Dia seorang wanita realistis dan pekerja keras yang memiliki karier stabil. Sejak ayahnya meninggal, dia berjuang agar kelak bisa menghidupi Ibu dan adik laki-lakinya. Dia merasa tidak tumbuh dengan kasih sayang yang selayaknya bisa ia dapatkan dari sosok ibu. Hal ini pula yang membuat Young Hee tidak begitu akur dengan sang ibu. Dia menganggap bahwa ibunya lebih mementingkan uang dibandingkan perasaan anak-anaknya.

    Di sisi lain pria yang sudah dikencaninya sejak SMA pun sebenarnya sudah lama ingin menikahinya. Namun masalah keluarga Young Hee datang secara bertubi-tubi yang membuatnya mengurungkan niat untuk menikah, terutama karena harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Demi harga dirinya, dia berusaha menutupi masalah keluarganya baik dari sahabat dan kekasihnya karena dia tidak ingin terlihat lemah dan dikasihani.

    Berbeda dengan kisah Young Hee yang dramatis, ada komedi dari kisah hidup Han Jin Joo. Dia yang serba beruntung dibanding kedua sahabatnya karena tumbuh dari keluarga yang kaya dan karier menjanjikan sebagai jaksa. Sayangnya, dia selalu kesepian karena tidak kunjung menemukan sosok lelaki yang tepat. Dia sempat dijodohkan dengan lelaki menyebalkan hingga berkencan dengan lelaki muda yang ternyata hanya memanfaatkan kekayaannya. Jin Joo hanya belum menyadari bahwa ada sosok di dekatnya yang sebenarnya menyimpan perasaan tulus terhadapnya.

Review

Di awal episode, kita akan disuguhi beberapa adegan flashback tentang hubungan pertemanan yang terjalin antara Woo Yeon dan Lee Soo beserta para sahabat semasa SMA. Kita bisa melihat bagaimana cara Lee Soo melindungi dan menghibur Woo Yeon meski kadang dengan cara yang menyebalkan. Tapi Woo Yeon bisa melihat kebaikan Lee Soo sehingga sangat wajar kalau dia jatuh cinta. Kegigihan dan ketulusan Woo Yeon bisa terlihat dari tiap momen yang dia lalui dengan tetap mempertahankan perasaannya terhadap Lee Soo. Padahal sudah beberapa kali menelan kenyataan pahit atas penolakan dari Lee Soo yang hanya menganggapnya sebagai teman.

    Karakter Lee Soo tampak narsistik, keras kepala, dan hanya memikirkan diri sendiri karena ingin terus bertemu dengan Woo Yeon. Sedangkan Woo Yeon tidak sanggup bertemu lagi karena takut perasaan cintanya terhadap Lee Soo akan terus timbul. Woo Yeon ingin mengakhiri kutukan cinta tak terbalas yang sudah lebih dari 10 tahun dia jalani. Dia berharap bisa melanjutkan hidup dengan lebih baik dan bisa berbahagia.

    Benar-benar tidak habis pikir sih, pasti nyesek banget. Bagaimanapun manusia tidak bisa mengontrol perasaan, pada siapa akan jatuh cinta dan kapan harus berhenti menyukai seseorang. Pantas saja Woo Yeon sering kali menelepon Lee Soo tanpa sadar ketika sedang mabuk untuk meluapkan sakit hatinya. Apa ada di antara kalian yang pernah mengalami atau bahkan sedang mengalami hal serupa? Aku sendiri tidak habis pikir bagaimana bisa seseorang mencintai begitu lama bahkan setelah ditolak dan tinggal berjauhan.

    Kurasa kalian juga akan makin jengkel dengan Lee Soo terlebih ketika mulai hadir sosok Joon Soo yang begitu perhatian kepada Woo Yeon. Di sisi lain memang bukan kesalahannya karena tidak bisa membalas perasaan Woo Yeon karena cinta tidak bisa dipaksakan, tapi bukankah egois karena tidak mempertimbangkan perasaan Woo Yeon dan memaksa ingin terus bertemu sebagai teman. Menurutku karakter Lee Soo ini terbentuk salah satunya karena dampak dari perceraian ayah dan ibunya. Dulunya dia masih terlalu lugu hingga tidak tahu bagaimana menghadapi masalah di sekitarnya. Untuk itu dia memilih lari dari kenyataan dan pergi ke luar negeri untuk menyelamatkan diri dari perasaan kecewa terhadap orang tuanya. Dia menganggap bahwa cinta hanyalah fatamorgana, kadang bisa terlihat tapi tidak bisa dia rasakan.

    Sikap Woo Yeon sebagai karakter utama yang plin-plan terhadap perasaannya. Maklum dia berusaha move on dan terlanjur memberi harapan kepada Joon Soo. Namun tidak lama, justru Lee Soo mulai menyadari bahwa timbul perasaan terhadap Woo Yeon. Inilah momen dilematis bagi Woo Yeon, ada Joon Soo yang serba sempurna dan selalu berusaha membahagiakannya atau Lee Soo yang selama 10 tahun belakangan sering menjadi alasannya bersedih tapi kini berbalik menyukainya. Sebagai penonton, aku mungkin akan bereaksi sama seperti orang tua dan para sahabat yang mendukung Joo Soo dan menentang Lee Soo. Tapi kalau aku jadi Woo Yeon mungkin akan berbeda, bayangkan saja kalau orang yang selama ini kau sukai kini balik menyukaimu, terlepas dari segala perlakuan Lee Soo di masa lalu yang membuatmu menderita. Mungkin seketika bakal melupakan dan memaafkannya begitu saja.

    Hubungan cinta mereka cukup rumit, tidak hanya konflik dari eksternal tetapi juga dari keduanya. Meski semakin ke belakang satu per satu rintangan bisa dilalui, tapi ada momen hubungan mereka sepertinya tidak benar-benar berhasil. Dari sini mulai terjadi konflik batin yang sebenarnya bersumber dari Woo Yeon. Jadi jujur saja beberapa episode terakhir sudah antiklimaks, mengalir santai, dan cukup bisa ditebak.

    Justru makin ke belakang makin hanyut dengan kisah hidup Young Hee. Aku merasa simpatik sekaligus emosional dengan Young Hee yang begitu keras terhadap dirinya. Young Hee sangat layak untuk bisa bahagia tapi dia belum bisa melepas tanggung jawab terhadap keluarga. Kekasihnya yang begitu tulus ingin melindungi Young Hee dan keluarganya. Siap-siap dibuat baper dengan betapa manisnya hubungan mereka berdua. Di sisi lain Young Hee hanya tidak ingin terlalu bergantung pada Hyun Jae, itulah kenapa ia berusaha menutupi tiap masalah yang terjadi di keluarganya.

      Sayangnya, hubungan mereka tidak didukung oleh keluarga Hyun Jae yang memandang Young Hee sebelah mata karena bukan berasal dari keluarga berada. Keluarga Hyun Jae mendesak pernikahan besar atau perpisahan. Sedangkan Young Hee terpaksa memakai tabungannya untuk merawat ibunya yang sakit dan meminta Hyun Jae untuk melanjutkan hidup tanpanya. Hyun Jae masih ingin bertahan dengan perasaannya dan diam-diam terus menjaga Young Hee dari jauh.

    Walaupun termasuk genre komedi romantis tapi komedinya tidak terlalu kental seperti serial drama Be Melodramatic, tapi cukup untuk sekadar mencairkan suasana yang lebih banyak galaunya sih. Seperti gimana gemasnya saat Lee Soo dan Joon Soo ketika bersaing mendapatkan perhatian Woo Yeon. Menurutku kisah Jin Joo yang paling banyak dibumbui hal lucu. Overall drama ini layak untuk kalian tonton, meski bukan tipe yang akan menguras banyak emosi tetapi banyak hal yang bisa kalian ambil pelajaran dari kisah hidup tiap tokoh. Nggak melulu soal cinta saja, tapi juga karier, persahabatan, dan keluarga.

"Pada kenyataannya hidup memang nggak seindah drama ini, tapi bukan berarti kita tidak bisa menikmati dan bersyukur atas tiap momen yang dialami dalam hidup. Baik suka dan duka semua orang punya porsi masing-masing. Tidak perlu membandingkan dengan hidup orang lain karena kamu adalah pemeran utama dalam kisah hidupmu. Kamulah yang memegang pena dari naskah hidup yang kau tulis."

Komentar