Judul : Antologi Rasa
Penulis : Ika Natassa
Halaman : 344 hlm, 20 cm
Cetak : Agustus 2011 (cetakan pertama)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
ISBN : 978-979-22-7439-4
Rating : (*****) -dari 5 bintang
Quote by Ika Natassa :
"If you make a girl laugh, she likes you. But if you make her cry, she loves you"
Sinopsis
“Antologi Rasa” menceritakan
tentang tiga orang sahabat. Dimana ada sahabat disitulah perasaan akan timbul,
biasanya itulah yang sering terjadi. Tapi bagaimana bila justru perasaan itu
telah timbul sebelum mereka mulai bersahabat. Anything can happen, right?
Keara wanita metropolitan dengan
kesibukan sebagai shopaholic, clubbing
queen dan banker. Tapi bukan
hanya tiga hal itu yang selalu ada memenuhi benaknya, ada Ruly. Ruly yang
merajai tiap sisi dalam otak Keara. Pertemuan di hari pertama dimana Keara
jatuh cinta pada tawa lelaki tersebut. Namun, mereka terlalu berbeda dan Keara
sangat sadar akan hal tersebut. Cukup tahu diri bahwa Keara merasa tak pantas
bersanding dengan Ruly. Three years of her wasted life loving Ruly, his best
friend. “I’ve always been wanted by dozens and dozens of men and you didn’t
want me”.
Ruly mungkin begitu sempurna
sebagai sosok future husband dengan ketampanan,
kemapanan, keuletan tapi tidak lupa akan kesederhanaan dan Tuhan. Tapi apalah
artinya bagi Ruly karena dengan segala kelebihan yang dimiliki, dia tetap
sendiri. Ruly tidak bisa memiliki separuh hatinya yang telah dicuri Denise.
Bagai orang bodoh Ruly masih mencintai Denise, seseorang yang dia kenal sejak
lama. Tapi apakah ada yang salah dengan cinta tersebut?
Harris seperti sebelas dua belas
dengan Keara. Hobi clubbling dan
menebar jaring rayuan pada setiap wanita cantik yang dia temui. Tidak butuh
waktu lama bagi lelaki tampan semacam Harris untuk bisa menarik wanita dalam
pelukannya, Kinar, Luna, Sophie dan seratus wanita lainnya. Hanya satu wanita
yang sangat ingin Harris peluk untuk masa depannya tetapi pesonanya tak mampu
meluluhkan sang pujaan hati.
Review
Tiga sahabat dan tiga cinta tapi
tidak sesederhana itu jika ketiga anak panahnya tidak ada yang saling
berhadapan. Masing-masing mereka memiliki cinta tapi bagai life cycle yang tidak
akan bertemu. Terus berputar bagai lingkaran tak berujung. Yang membuat novel
ini totally clear adalah sudut
pandang dari masing-masing karakter yang begitu terang-terangan disuguhkan. Sepertinya
menyenangkan bisa mengetahui pikiran dari masing-masing tokoh, but I’m wrong. Aku justru dibuat bingung
dengan pikiran mereka. The human mind so
complicated. Bagai sedang berada dalam labirin, aku pikir aku telah
memahami kemana jalan ini akan membawaku, tapi ternyata salah. Aku semakin tersesat
dalam cerita karena berusaha memahami pikiran mereka. Pernah dengar ungkapan
bahwa masalah orang lain bisa terlihat sederhana di mata kita, namun akan
menjadi rumit saat kita mengalaminya sendiri. Inilah yang aku rasakan tentang
novel ini. Permainan pikiran memang menyebalkan tapi justru semakin membuat
novel ini menarik buatku.
Gaya bahasa yang tajam dan blak-blakan seperti apa adanya kehidupan
manusia modern saat ini. Nuansa humor
membuat pembaca terhibur dan bahkan tertawa sendiri, seperti yang terjadi
padaku. Bisa aku katakan bahwa ini adalah novel cerdas, mengapa? Karena sangat
tampak dari latar belakang dan segala hal kecil yang diceritakan penulis adalah
cerminan dari wawasan yang sangat luas. Bagi aku yang terlalu sering membaca
novel teenlit tentu akan tercengang dengan membaca novel ini. Sejak memasuki
bangku kuliah secara bertahap aku mencoba memperluas genre novel yang aku baca.
Novel ini membuatku menyadari banyak hal dan memang itulah yang selalu aku cari
dari tiap novel yang aku baca. Sepertinya aku akan mulai membaca karya Ika Natassa yang lainnya, next reading project " A Very Yuppy Wedding".
Ekspektasi awal adalah menjadikan
buku ini sebagai teman pengantar tidur. Kenyataan yang terjadi justru bukan
kantuk yang aku dapat, tapi semakin penasaran. Believe me or not, maybe I’m
totally enchanted. And end up to let my self drowning into the story all night
long. Overall I agree, this is a great book.
Komentar
Posting Komentar