Langsung ke konten utama

Unggulan

Review Buku - The Things You Can See Only When You Slow Down: How to be Calm in a Busy World

The Things You Can See Only When You Slow Down (sumber dok. pribadi) Tepat seperti judulnya The Things You Can See Only When You Slow Down , buku ini memang harus dinikmati secara " slow down " pada waktu luang dalam keadaan pikiran yang tenang ditambah secangkir teh. Kurasa buku ini juga bisa membantu kalian yang butuh healing tanpa perlu traveling . Ini adalah salah satu cara healing yang ekonomis dan praktis. Buku ini seperti angin sepoi di musim semi. Ya, seperti itulah kira-kira kesan yang aku rasakan ketika sedang membaca buku ini. Membuat hati terasa nyaman dan ringan ketika membaca tiap chapter yang ada. Terdapat 8 chapter yaitu (1) Rest, (2) Mindfulness, (3) Passion, (4) Relationships, (5) Love, (6) Life, (7) The Future, (8) Spirituality. Keseluruhan chapter pastinya bisa dibilang penting tapi aku akan mereview beberapa saja supaya kalian makin penasaran baca buku ini.  Chapter 1 - Rest Bila kalian sering merasa kesulitan mengendalikan emosi negatif, seperti anger

Review Novel - Antologi Rasa by Ika Natassa




Judul : Antologi Rasa
Penulis : Ika Natassa
Halaman : 344 hlm, 20 cm
Cetak : Agustus 2011 (cetakan pertama)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
ISBN : 978-979-22-7439-4

Rating : (*****)  -dari 5 bintang
Quote by Ika Natassa :
"If you make a girl laugh, she likes you. But if you make her cry, she loves you"

Sinopsis
“Antologi Rasa” menceritakan tentang tiga orang sahabat. Dimana ada sahabat disitulah perasaan akan timbul, biasanya itulah yang sering terjadi. Tapi bagaimana bila justru perasaan itu telah timbul sebelum mereka mulai bersahabat. Anything can happen, right?
Keara wanita metropolitan dengan kesibukan sebagai shopaholic, clubbing queen dan banker. Tapi bukan hanya tiga hal itu yang selalu ada memenuhi benaknya, ada Ruly. Ruly yang merajai tiap sisi dalam otak Keara. Pertemuan di hari pertama dimana Keara jatuh cinta pada tawa lelaki tersebut. Namun, mereka terlalu berbeda dan Keara sangat sadar akan hal tersebut. Cukup tahu diri bahwa Keara merasa tak pantas bersanding dengan Ruly. Three years of her wasted life loving Ruly, his best friend. “I’ve always been wanted by dozens and dozens of men and you didn’t want me”.
Ruly mungkin begitu sempurna sebagai sosok future husband dengan ketampanan, kemapanan, keuletan tapi tidak lupa akan kesederhanaan dan Tuhan. Tapi apalah artinya bagi Ruly karena dengan segala kelebihan yang dimiliki, dia tetap sendiri. Ruly tidak bisa memiliki separuh hatinya yang telah dicuri Denise. Bagai orang bodoh Ruly masih mencintai Denise, seseorang yang dia kenal sejak lama. Tapi apakah ada yang salah dengan cinta tersebut?
Harris seperti sebelas dua belas dengan Keara. Hobi clubbling dan menebar jaring rayuan pada setiap wanita cantik yang dia temui. Tidak butuh waktu lama bagi lelaki tampan semacam Harris untuk bisa menarik wanita dalam pelukannya, Kinar, Luna, Sophie dan seratus wanita lainnya. Hanya satu wanita yang sangat ingin Harris peluk untuk masa depannya tetapi pesonanya tak mampu meluluhkan sang pujaan hati. 

Review
Tiga sahabat dan tiga cinta tapi tidak sesederhana itu jika ketiga anak panahnya tidak ada yang saling berhadapan. Masing-masing mereka memiliki cinta tapi bagai life cycle yang tidak akan bertemu. Terus berputar bagai lingkaran tak berujung. Yang membuat novel ini totally clear adalah sudut pandang dari masing-masing karakter yang begitu terang-terangan disuguhkan. Sepertinya menyenangkan bisa mengetahui pikiran dari masing-masing tokoh, but I’m wrong. Aku justru dibuat bingung dengan pikiran mereka. The human mind so complicated. Bagai sedang berada dalam labirin, aku pikir aku telah memahami kemana jalan ini akan membawaku, tapi ternyata salah. Aku semakin tersesat dalam cerita karena berusaha memahami pikiran mereka. Pernah dengar ungkapan bahwa masalah orang lain bisa terlihat sederhana di mata kita, namun akan menjadi rumit saat kita mengalaminya sendiri. Inilah yang aku rasakan tentang novel ini. Permainan pikiran memang menyebalkan tapi justru semakin membuat novel ini menarik buatku.
Gaya bahasa yang tajam dan blak-blakan seperti apa adanya kehidupan manusia modern saat ini.  Nuansa humor membuat pembaca terhibur dan bahkan tertawa sendiri, seperti yang terjadi padaku. Bisa aku katakan bahwa ini adalah novel cerdas, mengapa? Karena sangat tampak dari latar belakang dan segala hal kecil yang diceritakan penulis adalah cerminan dari wawasan yang sangat luas. Bagi aku yang terlalu sering membaca novel teenlit tentu akan tercengang dengan membaca novel ini. Sejak memasuki bangku kuliah secara bertahap aku mencoba memperluas genre novel yang aku baca. Novel ini membuatku menyadari banyak hal dan memang itulah yang selalu aku cari dari tiap novel yang aku baca. Sepertinya aku akan mulai membaca karya Ika Natassa yang lainnya, next reading project " A Very Yuppy Wedding".
Ekspektasi awal adalah menjadikan buku ini sebagai teman pengantar tidur. Kenyataan yang terjadi justru bukan kantuk yang aku dapat, tapi semakin penasaran. Believe me or not, maybe I’m totally enchanted. And end up to let my self drowning into the story all night long. Overall I agree, this is a great book.

Komentar