Judul
: Sunshine Becomes You
Penulis
: Ilana Tan
Halaman
: 432 hlm; 20 cm
Cetak
: Februari 2015 (cetakan kesepuluh)
Penerbit
: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
ISBN
: 978-979-22-7813-2
Rating (*****) – dari 5 bintang
Sinopsis
Alex
Hirano seorang pianis terkenal yang tengah mempersiapkan diri untuk konsernya.
Konser yang akan dilangsungkan pada beberapa bulan kedepan. Tetapi semua
rencana besar yang sudah tersusun jauh-jauh hari harus terancam. Pertemuan
dengan sosok ‘malaikat kegelapan’ telah menghancurkan dunia Alex dalam sekejap.
Mia Clark adalah sosok ‘malaikat kegelapan’ tersebut. Andai saja Mia tidak
terjatuh dari tangga maka tangan Alex tidak perlu diperban selama 2 bulan. Kini
Alex tidak bisa bermain piano untuk sementara waktu yang artinya konser di New
York, Chicago, L.A. ,Boston dan semua tempat batal. Mia Clark sungguh merasa
bersalah ditambah lagi orang yang dia celakai adalah orang penting. Alex
membenci Mia karena perkenalan yang berubah menjadi bencana. Untuk menebus rasa
bersalah, Mia menawarkan diri untuk menjadi tangan kiri Alex. Awalnya Alex
tidak mau berurusan lagi dengan Mia tapi apa daya ternyata banyak hal tidak
bisa dia lakukan hanya dengan satu tangan. Kesialan apalagi yang akan terjadi
pada Alex bila Mia berada di sekitarnya. Tapi Alex menerima tawaran untuk
membiarkan Mia menjadi ‘pembantu’ di apartemennya sebagai ganti rugi dan
permintaan maaf.
Setiap pagi Mia mampir untuk
membuatkan kopi, sarapan dan membersihkan apartemen Alex sebelum jadwal
mengajar tari. Awalnya Mia menyesal menawarkan diri untuk melakukan semua itu,
bukannya kenapa tapi terlebih karena perlakuan Alex yang selalu sinis, dingin
dan sering kali menyebalkan. Alex benar-benar tidak menghargai Mia dan
memperlakukannya layaknya pesuruh. Sampai suatu ketika Alex melihat Mia menari,
bagaimana bisa penari berbakat seperti Mia hanya mengajar di sebuah studio
kecil. Mia bahkan sangat layak untuk tampil di Broadway dan ikut klub
profesional.
Alex mulai terbiasa dengan
keberadaan Mia di sekitarnya dan kelakuannya mulai membaik terhadap Mia. Alex
terbiasa dengan kopi buatan Mia terutama di pagi hari. Selama beberapa minggu
dia sibuk membantu orkestra sang Ayah dan tidak sempat bertemu Mia. Selama itu
pula Alex mulai merasa ada yang aneh, sepertinya Mia mulai mempengaruhi
hidupnya. Alex mulai merasa nyaman dan peduli pada Mia. Tapi tidak ada yang
tahu bahwa Mia menyembunyikan rahasia besar tentang hidupnya. Lalu bagaimana
jika Alex mengetahui hal tersebut?
Review
Ada hal yang membuat ‘Sunshine Becomes You’ berbeda dari
kebanyakan novel. Aku merasa seperti sedang membaca novel terjemahan. Itulah
gaya khas Ilana Tan yang juga tampak di tetralogi 4 musim. Memang tergolong
novel serius karena tidak banyak humor yang terselip. Dengan gaya bahasa yang
formal tetapi tetap membuatku nyaman dan santai saat membaca.
Alur cerita mengalir apa adanya,
tidak terburu-buru. Memahami jalan pemikiran masing-masing tokoh melalui
deskripsi Ilana Tan yang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Aku sungguh menikmati tiap proses yang terjadi
antar tokoh. Memang sangat romantis membayangkan perkembangan hubungan antar
Alex dan Mia. Tidak ada hal yang dipaksakan untuk membuat nuansa romantis.
Sikap Alex dan Mia yang seolah memang saling terkait meski awalnya mereka belum
mengerti perasaan masing-masing Mereka tidak berusaha menarik diri atau
terburu-buru menyimpulkan perasaan yang sedang dirasakan. Pelan tapi pasti,
itulah kenyamanan dari cerita ini.
Novel ini memiliki fokus pada
kehidupan Alex dan Mia. Tidak ada konflik berarti selain yang berhubungan
dengan Alex dan Mia. Sehingga walaupun berisi 432 halaman tapi tetap ringan
untuk dibaca. Ide cerita sederhana tapi dikemas dengan rapi. Aku bisa tenggelam
dalam cerita keseharian Alex dan Mia. Aku bisa ikut merasakan emosi dari cerita
ini. Merasa jengkel dengan sikap Alex, penasaran dengan Mia, bahagia dengan
kebersamaan yang terjalin diantara Alex dan Mia, merasa berbunga tapi juga
sedih. Aku bisa merasa deg-deg-an menjelang titik klimaks. Dan YAAA..!! novel
ini berhasil membuatku ‘termehek-mehek’
terbawa suasana.
Completely
sucks, who doesn’t hate the ending? But didn’t make me hate the novel. I think
the important thing is how we enjoy the whole process of story. ‘Cause happy
endings do not happen everytime.
Komentar
Posting Komentar